Di ****mart
Kasir : terima kasih mas (sambil mau plastikin belanjaan gw)
Saya : gag usah diplastikin mbak, saya naroh di tas aja.
Kasir : gag papa kok. Kantong plastiknya gratis..
Ok.... Kita anggap dia gag tau kalo :
1. Saya gag semiskin yang dia kira. Saya mungkin masuk kategori karyawan P7(Pergi Pagi Pulang Petang Pendapatan Pas Pasan) yang kadang masih gadai n utang sana sini buat nambal kebutuhan pokok. Tapi bukan sebuah kesombongan saya pikir kalo saya bilang saya masih mampu beli plastiknya, kalaupun itu berbayar macam kebijakan pemerintah yang lalu. Dan saya juga bukan orang yang gampang tertarik dengan kata "gratis". Karena jaman now, gratis selalu identik dengan bintang kecil (*) yang di ikuti kalimat "syarat dan ketentuan berlaku". Macam sms yang sering masuk inbok yang bilang kalo situ punya kesempatan dapat ringtone GRATIS dengan meng"iya"kan sms itu. Yang nantinya menjadi potongan pulsa berjilid-jilid yang matiinnya susah dan kadang hanya berakhir ketika kita ganti sim card
2. Mungkin mbak itu gag tau kalau plastik yang dia mau beri, akan sangat mungkin, menjadi bagian dari milyaran sampah plastik yang kalo ditumpuk setinggi mata kaki bisa untuk menutupi wilayah seluas 1,5 kali luas Indonesia yang sebenarnya sudah luas ini. Karena toh kita semua tahu, ketika plastik menjadi sampah, butuh ribuan tahun bagi tanah untuk mengurainya.
2. Mungkin mbak itu lebih gag tau kalo kita, Indonesia, adalah penghasil limbah plastik kedua terbesar setelah Cina. Sama gag taunya kalo di laut sekarang beredar 5 triliun keping sampah plastik yang bikin ikan berenang lebih giat buat menghindari sampah itu. Itu pula yang membuat air laut semakin asin, karena semakin banyak ikan yang keringatan karena dipaksa gerak mulu. Bahkan kita manusia suka menghindar kalau lewat tumpukan sampah, kan?
Akhirnya, saya hanya tersenyum lantas melangkah pergi. Saya mungkin hanya orang kecil yang tidak mungkin menyelesaikan masalah limbah di dunia. Tapi kita mungkin bisa memulai menyelamatkan bumi dengan cara kecil yang kita bisa.
Semoga tercerahkan